Posted by : Unknown Jumat, 01 Maret 2013

Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!

Syair di atas merupakan seruan dan gubahan seorang pujangga masa lalu, ratusan tahun Sebelum Kristus/Masehi. Ia bertumbuh sebagai seorang gembala domba, yang hobby bermain kecapi. Belakangan, ia terpilih menjadi pemusik istana, menghibur raja dikala berduka. Sejarah mencatat bahwa si gembala yang suka bermain kecapi tersebut, akhirnya menjadi raja; yang kemudian membangun dinasty. Ia pun, pada agama Islam, dikenal sebagai nabi.
Saya sering menyebut teks syair di atas sebagai “ayat-ayat ndanDUT;”  karena istrumen musik yang disebut di atas, adalah biasa dipakai dalam/pada orkes ndanDUT.
13371366211055812838
foto koleksi catvyra.com
Musik - nyanyian - lagu - dan seterusnya, pada awal kelahirannya merupakan salah satu bentuk ekspresi manusia ketika menyembah Ilahi - Dewa/i - dan seterusnya.  Ekspresi untuk menyembah Ilahi itulah, yang menjadi Yubal menemukan-menciptakan kecapi dan suling; dan Yubal pun disebut sebagai bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.Musik merupakan salah satu hasil budaya yang berkembang seiring dengan perkembangan manusia. Musik (dan juga tari-tarian), tak lagi seputar altar penyembahan kepada Ilahi - Dewa/i, namun telah bergeser ke banyak arah. Musik juga (bisa) digunakan untuk memuji manusia, benda mati, bangsa, suku, sub-suku; dan juga bisa dan biasa digunakan untuk menyembah setan - iblis.
Lagu - Lagu  atau musik adalah hiburan dalam kehidupan;Tanpa disadari musik menghibur pada waktu sedih, gembira, dan seterusnya. Dalam hidup keseharian, musik bisa diatur untuk mengikuti keinginan hati. Tapi musik juga dapat mengatur dan mempengaruhi pendengarnya.
Kini, menuju topik hangat, Lady Gaga, dan penolakan terhadapnya. Protes dan penolakan terhadap Lady Gaga, bukan artis pertama yang mengalaminya; Madona pernah diprotes - ditolak komunitas Katolik di berbgai negara di dunia;  Michael Jackson, termasuk juga yang pernah dikritik habisan-habisan oleh tokoh-tokoh agama fundamentalis.  Masih banyak contoh seniman suara yang di protes - ditolak - dilarang, dan lain sebagainya.
Apa alasan mereka yang menolak para musisi-penyanyi tersebut (yang sebagian besar merupakan penyanyi rock)!?
Ternyata penolakan tersebut, muncul karena berbagai alasan; alasan ilmiah dan moral. Dan jika dipelajari - dipahami dengan jujur, maka penolakan (termasuk terhadap Lady Gaga) ada benarnya serta masuk akal. Hal-hal tersebut antara lain
  1. Musik Rock (rock batu karang, gerak, ayun atau kocok), cenderung merusak organ pendengar; terus menerus mendengar musik rock, berakibat fatal untuk telinga. Musik yang iramanya cepat, beat tidak teratur, “noise”, melengking, lirik yang bebas. Tingkat kebisingan rata-rata 120 – 130 decibels [Dr. Bill Jones, Bratin’s Inst of Occopation Healt, Telinga manusia dapat menerima noise sampai 80 decibels]

  2. (terutama dari negara-negara Barat) Pada syair-syair musik rok ada atau penuh dengan gaya tata bahasa yang tidak teratur; tidak sesuai norma, moral, etika; menabrak nilai-nilai keagamaan, pemberontakan,  kekerasan, gaya hidup penuh kebebasan dari aturan hukum dan norma yang berlaku pada masyarakat; pada penggunaan alkohol, narkoba; dan juga pemujaan terhadap setan

  3. Pada umumnya, juga menyampaikan - menularkan lambang/ikon-2 yang bersifat rasis - radikal - serta anti agama. Lambang-lambang tersebut biasanya menjadi alat kenal - tanda kenal, bahwa itulah gaya hidup dan kehidupan mereka

  4. Beat dan Rhythm yang di ulang-ulang; sama dengan pola “pencucian otak;” permainan lirik; kata-kata serta syair-r porno, anti sosial dan kempaman, dan lain-lain. Speed; musik yang diputar antara 33.5 sampai 45 RPM akan berbeda dengan suara asli sang penyanyi

  5. Ada pesan yang tersembunyi, yang jika dilakukan Tricks Bacward Masking, maka akan terlihat - keluar pesan aslinya.  Misalnya Mirror (Styx) menjadi “… satan move in our soul…’’ - Dog si Natas, menjadi Satan is God; Revolution Number Nine (Beatles) menjadi “…turn me on deadman, turn me on deadman; Another One Bites The Dust (Queen), “… it is fun to smoke marijuana…”; A Child Is Coming (Jefferson Starship) menjadi “… child of Satan, child of Satan

  6. Ada pengagungan terhadap perilaku seks yang menyimpang. Lesbianisme; Pattie Smith, dlm “Reudondo Beach”, “ Oh she looks so fine. I’ve got crazy feeling, I’m gonna make her mine”. Homoseks; David Bowie, make up seperti wanita, menyatakan dirinya homoseks. David Bowie dan Isterinya sering berkencan dengan pria yang sama. Lirik-lirik Dr Hook, dalam album “Freakers Ball” berbicara tentang Fag (homoseks), dykes (lesbianisme), Leather Freaks (sadisme dan masochisme)

  7. Termasuk juga gaya berpakaian (yang nyaris tanpa apa-2), gaya tarian yang vulgar (seperti gaya ml, gaya penyimpangan sex, gaya membunuh, dan seterusnya), bahkan muncul juga pada vidio clip dengan model-gaya seperti itu

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

what your opinion about this my blog?

Blogger templates

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © FEEL THE MUSIC -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan